Batampos.co.id – Ratusan warga Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau antusias mengikuti hiburan rakyat yang di gelar oleh Kantor Pemuda dan Olahraga (Kakanpora) Kota Batam,(Sabtu,22/10/2016). Acara ini sempena Kuliah Kerja Nyata mahasiswa Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA), Batam.
Diawali dengan senam bersama warga yang berasal dari Pulau Akar, Pulau Setokok, Teluk Air, Pulau Nipah dan Pulau Panjang senang mengikuti rangkaian acara.
Sedianya Walikota Batam, H.M.Rudi,SE dijadwalkan hadir tetapi karena kesibukan lain Wako tak sempat datang.
Hiburan rakyat ini digelar di lapangan tenis Pulau Buluh. Diikuti para pelajar tingkat SLTA / SLTP dan mahasiswa Unrika yang sedang melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN).
Menurut Kakanpora Kota Batam, Syamsul Bahri, kegiatan ini memberikan edukasi pada warga pulau agar peduli berolahraga.
Pada kesempatan itu Kakanpora menyiapkan alat olahraga, seperti bola Voli, bola Takraw, bola Futsal dan sejumlah seragam olahraga.
Camat Bulang, Dewi Rupianti, AMP tak kalah girang dengan kegiatan ini. Ia mengatakan, sangat senang atas perhatian Kantor Pemuda dan Olahraga Kota Batam yang memberikan sarana dan peralatan olah raga bagi warga pulau.
“Mudah-mudahan dengan perhatian dan bantuan sejumlah peralatan olahraga yang diberikan Walikota Batam ini, akan menumbuhkan semangat olahraga. Kelak menjadikan bibit atlit yang membawa nama harum Kota Batam,” ujar Dewi.
Acara semakin meriah saat pembagian hadiah undian (door prize). Ada mesin cuci, televisi, sepeda dan lainnya.
Dewi juga menambahkan suasana keramaian ini juga tercipta karena peran mahasiswa Unrika yang sedang melakukan kuliah kerja nyata di wilayah Kecamatan Bulang.
Menurut Ketua kelompok-12 Kuliah Kerja Nyata mahasiswa Unrika, Agus Siswanto menyahuti,”melalui KKN ini kehadiran mahasiswa ini juga memberikan peran untuk melakukan identifikasi otentik terhadap masalah-masalah sosial kerakyatan.”
“Selain itu tujuan KKN mahasiswa ini juga sebagai manifestasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam hal penelitian, pengembangan, dan pengabdian pada masyarakat khususnya masalah sosial di wilayah hinterland,” imbuh Agus. (egi)